Shintaro Kawakubo, pemimpin redaksi Weekly Shonen Magazine sekaligus mantan editor Attack on Titan, menyebut Hajime Isayama sebagai "mangaka paling efisien dalam sejarah industri."
Kawakubo menyampaikan hal ini dalam acara Manga Review Contest presents: Four Major Shonen Manga Magazine Editors-in-Chief Talk Session yang digelar di Tokyo pada 15 Maret 2025.
Saat seorang peserta muda bertanya, “Dari semua manga yang pernah Anda tangani, mana yang paling menarik?”, Kawakubo langsung menyebut Attack on Titan.
Ia kemudian bercerita tentang Isayama, yang sudah dikenalnya sejak sang mangaka masih berusia 19 tahun.
"Saya pertama kali bertemu Isayama saat dia berusia 19 tahun. Sebagai editor, saya ingin semua orang tahu bahwa dia mungkin adalah mangaka paling efisien dalam sejarah," kata Kawakubo.
Ia menjelaskan bahwa Isayama selalu santai dan tidak pernah mempermasalahkan adaptasi Attack on Titan, baik itu anime, merchandise, maupun game.
"Isayama tidak pernah marah, mengeluh, atau menolak proyek adaptasi, merchandise, atau game. Dia tidak pernah sekalipun berkata, 'Saya tidak mau melakukan ini.' Dia benar-benar sosok yang luar biasa."
Meskipun sadar bahwa istilah "hemat biaya" mungkin kurang pas, Kawakubo menjelaskan bahwa maksudnya adalah Isayama mampu menciptakan manga yang luar biasa sambil tetap menjadi orang yang sangat baik dan mudah diajak bekerja sama.
"'Hemat biaya' itu dari sudut pandang saya, jadi mungkin bukan kata yang paling tepat. Maksud saya, dia bisa membuat manga yang begitu menarik sekaligus tetap menjadi pribadi yang luar biasa. Saya yakin Hajime Isayama adalah mangaka paling efisien dalam sejarah, dan karena saya selalu ingin mengungkapkan hal ini, saya memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikannya."
Acara talk show ini juga dihadiri oleh pemimpin redaksi dari tiga majalah shonen besar lainnya: Kazunori Oshima dari Weekly Shonen Sunday, Yu Saito dari Weekly Shonen Jump, dan Hideo Matsuyama dari Weekly Shonen Champion. Acara ini dipandu oleh Ayano Hagiwara, pemimpin redaksi Ciao.